1.29.2010

ANTIOKSIDAN MEMPERPARAH DIABETES (???)

Antioksidan dikenal sebagai zat penangkal segala jenis penyakit. Tapi ini tidak berlaku buat penyakit diabetes. Peneliti dari Australia menemukan konsumsi suplemen antioksidan memperparah risiko diabetes.

Antioksidan adalah senyawa bioaktif yang berfungsi menangkal radikal bebas penyebab beberapa penyakit seperti kanker. Konsumen percaya bahwa dengan mengonsumsi antioksidan, tubuh akan terhindar dari penyakit. Namun ternyata peneliti menemukan fakta yang berlawanan.

“Dalam studi yang kami lakukan, antioksidan justru tidak baik untuk penderita diabetes tipe 2 dan juga memperparah penyakit tersebut,” ujar Tony Tiganis dari Monash University, Australia seperti dilansir Reuters, Rabu (7/10/2009).

Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah kerusakan sel yang diakibatkan oleh partikel reaktif yaitu oksigen reaktif. Adanya partikel tersebut menyebabkan proses stres oksidatif yang bisa memicu berbagai penyakit dalam tubuh.

Dalam Journal Cell Metabolism disebutkan bahwa penyakit diabetes bisa muncul ketika seseorang mengonsumsi antioksidan terlalu banyak.

“Antioksidan sudah lama dikenal sebagai zat yang dapat melawan penyakit, oleh karena itu banyak yang mengonsumsinya dalam bentuk suplemen. Tapi mereka yang sering mengonsumsi suplemen seperti itu justru meningkatkan risiko diabetes. Memang sedikit membingungkan, tapi itulah fakta yang kami temukan di lapangan,” ujar Tiganis.

Tiganis dan rekannya mempelajari efek proses stres oksidatif pada tikus yang diberi makan makanan berlemak selama 12 minggu. Tikus percobaan yang digunakan terdiri dari dua grup yang berbeda. Salah satu diantara 2 grup tikus tersebut kekurangan enzim Gpxl, yaitu enzim yang membantu melawan proses oksidasi.

Setelah 12 minggu, peneliti menemukan tikus yang kekurangan enzim Gpxl menghasilkan hormon insulin yang sedikit. Ini merupakan pertanda awal dari penyakit diabetes. Tapi ketika peneliti mencoba memberi tikus tersebut dengan antioksidan, level insulinnya malah semakin berkurang dan menjadi lebih diabetes.

Tiganis mengatakan bahwa sebenarnya proses stres oksidatif memicu penyakit dengan cara menghambat enzim Gpxl bekerja, bukan dengan merusak sel-sel tubuh.

Terhambatnya kerja enzim Gpxl membuat tubuh tidak mampu menggunakan insulin lagi untuk menguraikan kelebihan gula. Dengan demikian, sistem metabolisme tubuh akan terganggu dan sistem proteksi tubuh dari penyakit menjadi berkurang. Dan penambahan antioksidan justru memperparah sistem proteksi tubuh yang sudah terganggu itu.

“Antioksidan bisa menyebabkan tubuh kebal terhadap insulin, sehingga asupan gula yang masuk dalam tubuh tidak bisa dipecah oleh hormon insulin dan risiko diabetes pun semakin meningkat,” jelas Tiganis.

Efek negatif pemakaian antioksidan berlebih pada tubuh memang menjadi kontroversi hingga saat ini. Beberapa studi lainnya pernah menyebutkan bahwa antioksidan tidak memiliki efek yang signifikan bagi tubuh, bahkan antioksidan disebut-sebut bisa memperpendek umur cacing dan juga manusia.

“Saya percaya seseorang bisa sehat hanya dengan konsumsi makanan sehat dan berolahraga, tidak perlu mengonsumsi suplemen antioksidan segala. Kita tidak pernah tahu dosis yang kita minum, dan segala sesuatu yang berlebih tidak akan baik bagi tubuh,” tutur Tiganis.

(sumber : www.rumahdiabetes.com)

Tidak ada komentar: